Gliserol adalah produk samping produksi biodisel dari reaksi transesterifikasi dan merupakan senyawa alkohol dengan gugus hidroksil berjumalh tiga buah. Gliserol merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak berbau dan merupakan cairan kental yang memiliki rasa manis. Gliserol dapat dimurnikan dengan proses destilasi agar dapat digunakan pada industri makanan, farmasi atau juga dapat digunakan untuk pengolahan air. Sebagai produk samping industri biodiesel, gliserol belum banyak diolah sehingga nilai jualnya masih rendah. https://youtu.be/0OS2S9db6_0 Catatan: materi yang saya jelaskan terdapat pada menit ke 2.28-3.46
Berdasarkan sumber yang saya baca, pada seseorang yang mengalami kelainan fungsi ginjal atau hati, hal tersebut dapat mempengaruhi waktu paruh dari suatu obat yang akan dikonsumsi, jelaskan bagaimana jika seseorang yang mengalami gangguan tersebut memiliki komplikasi penyakit lain yang mengharuskan pasien minum obat dengan dosis yang cukup besar. Adakah solusi untuk kasus seperti ini?
BalasHapusSecara umum, paparan obat yang tinggi meningkatkan reaksi risiko obat yang dirugikan, dan paparan obat yang rendah tidak efektif. Peresepan untuk pasien dengan penyakit ginjal membutuhkan pengetahuan tentang obat, sejauh mana perubahan fisiologis pasien, dan prinsip farmakokinetik yang mempengaruhi dosis rejimen
HapusBerdasarkan sumber yang saya baca, dikatakan bahwa waktu paruh obat adalah 5-9 jam pada pasien berusia 20-45 tahun. Apakah waktu paruh tiap obat itu sama, jika menurut penjelasan yang ada pada literatur?
BalasHapusMenurut saya waktu paruh obat berbeda tergantung pada kondisi dan situasi pasien, dapat dilihat tergantung usia pasien dan keadaaan tubuh pasien.
HapusBerdasarkan sumber yang saya baca, waktu paruh suatu obat itu, obat akan berkurang setengah setiap waktu paruh obat dan begitu selanjutnya hingga habis. Apakah semua obat itu dieksresikan langsung? Sebenarnya bagaimana kerja dan tujuan dari waktu paruh obat ini? Tolong jelaskan
BalasHapusWaktu paruh merupakan waktu yang diperlukan untuk turunnya kadar obat dalam plasma pada fase eliminasi menjadi separuhnya. Waktu paruh merupakan bilangan konstan, tidak tergantung dari besarnya dosis, interval pemberian, kadar plasma maupun cara pemberian.
Hapus